Pengertian Pneumonia
Pneumonia adalah Infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai parenkim paru
(Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. 2000).
Pneumonia adalah Penyakit infeksi akut yang disebabkan terutama oleh bakteri dan merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang paling sering menyebabkan kematian pada bayi dan anak balita.
Pneumonia adalah Peradangan pada paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus maupun jamur.
Pneumonia adalah Peradangan paru yang ditandai dengan gejala awal sesak nafas dan batuk dimana kantong udara (dalam paru) terisi cairan / sel-sel radang yang membuat kesulitan bernafas karena peredaran oksigen dalam paru tidak lancar.
Penyebab pneumonia antara lain :
1. Bakteri (paling sering menyebabkan pneumonia pada orang dewasa)
a. Staphylococcus aureus
b. Legionella
c. Hemophillus influenzae
2. Virus
a. Virus influenzae
b. Chicken-pox (cacar air)
3. Organisme mirip bakteri
a. Mycoplasma pneumoniae
(terutama pada orang dewasa muda dan anak-anak)
4. Jamur tertentu
a. Aspergilus
b. Histoplasma
c. Koksidioidomikosis
(http//migas_indonesia.net/option=com.2003)
KLASIFIKASI
Secara garis besar pneumonia dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Aspirasi Pneumonia
Terjadi bila bayi tersedak dan ada cairan / makanan masuk ke paru-paru. Pada BBL, biasanya tersedak karena air ketuban yang bercampur kotoran bayi sendiri atau karena ASI.
2. Pneumonia Karena Infeksi Virus, Bakteri atau Jamur
Umumnya penyebab infeksi paru adalah virus dan bakteri seperti streptococcus pneumoniae dan Haemophylus influenzae. Gejala akan muncul 1-2 hari setelah terinfeksi. Gejala muncul mulai dari demam, batuk lalu sesak nafas. Sedangkan jamur jarang terjadi. Infeksi ini bisa menyebabkan pneumonia lobaris maupun bronkopneumonia duplex.
3. Pneumonia Akibat Faktor Lingkungan
Polusi udara menyebabkan sesak nafas terutama bagi yang berbakat alergi. Bila tak diobati bisa mengakibatkan bronkitis selanjutnya akan menjadi pneumonia.
TANDA DAN GEJALA
1. Panas
2. Nyeri tenggorokan
3. Takipnea
4. Retraksi dinding dada
5. Sesak nafas
6. Sakit kepala
7. Nafsu makan berkurang
8. Nyeri perut
9. Muntah
10. Batuk dan pilek
FREKUENSI NAFAS
Berikut ini merupakan tabel laju nafas anak berdasarkan usia :
Umur | Kisaran Normal |
0 – 1 bulan 1 bulan– 1 tahun 1 tahun – 2 tahun 3 tahun – 4 tahun 5 tahun – 9 tahun 10 tahun atau lebih | 30 – 60 x/mnt 30 – 60 x/mnt 25 – 50 x/mnt 20 – 30 x/mnt 15 – 30 x/mnt 15 – 30 x/mnt |
Pedoman perhitungan frekuensi nafas (WHO)
Umur | Nafas Normal | Takipnea |
0 – 2 bulan 2 – 12 bulan 1 – 5 tahun | 30 – 50 x/mnt 25 – 40 x/mnt 20 – 30 x/mnt | ³ 60 x/mnt ³ 50 x/mnt ³ 40 x/mnt |
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain :
1. Rontgen dada
2. Pembiakan dahak
3. Hitung jenis darah
4. Gas darah arteri
DIAGNOSIS PNEUMONIA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisis sesuai dengan tanda dan gejala di sertai dengan pemeriksaan penunjang. Diagnosis dibuat berdasarkan pemeriksaan mikrobiologi / serologi sehingga WHO mengajukan pedoman diagnosis dan tatalaksana yang lebih sederhana.
Berdasarkan pedoman tersebut pneumonia dibedakan atas :
1. Pneumonia Sangat Berat
1) Terdapat tanda bahaya umum
a. Tidak bisa minum
b. Selalu muntah
c. Kejang
d. Tampak letargi
2) Stridor
3) Tarikan diding dada ke dalam
2. Pneumonia
Gejala :
1) Bila tidak ada retraksi
2) Bila nafas cepat yaitu :
Bayi £ 2 bulan ® ³ 60 x/mnt
Anak 2 bulan – 1 tahun ® ³ 50 x/mnt
Anak 1 – 5 tahun ® ³ 40 x/mnt
3. Bukan pneumonia
Gejala :
Hanya batuk tanpa di sertai gejala seperti di atas
(Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. 2000)
Komplikasi
1. Pneumothorax
Udara dari alveolus yang pecah disebabkan karena sumbatan atau peradangan disaluran bronkioli yang membuat udara bisa masuk namun tidak bisa keluar. Lambat laun alveolus menjadi penuh sehingga tak kuat menampung udara dan pecah.
2. Empiyema (Paradangan di paru)
Peradangan terjadi karena kuman atau bakteri berhasil dilokalisasi oleh pertahanan tubuh namun tidak dapat dibasmi akhirnya muncul nanah dan mengumpul diantara paru-paru dan dinding dada.
Faktor resiko Pneumonia
Faktor resiko pneumonia antara lain :
1. Faktor yang meningkatkan resiko berjangkitnya pneumonia
a. Umur dibawah 2 bulan
b. Jenis kelamin laki-laki
c. Gizi kurang
d. Berat badan lahir rendah
e. Tidak mendapat ASI memadai
f. Polusi udara
g. Kepadatan tempat tinggal
h. Imunisasi yang tidak memadai
i. Defisiensi vitamin A
2. Faktor yang meningkatkan resiko kematian akibat pneumonia
a. Umur dibawah 2 bulan
b. Tingkat sosial ekonomi rendah
c. Gizi kurang
d. Berat badan lahir rendah
e. Tingkat pendidikan ibu rendah
f. Tingkat pelayanan kesehatan rendah
g. Imunisasi yang tidak memadai
h. Menderita penyakit kronis
Penatalaksanaan
1. Oksigen 1 – 2 L/menit.
2. Infus dextrose 10 % : NaCl 0,9 % = 3 : 1.
3. Jika sesak tidak terlalu hebat, dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui selang nasogastrik dengan feeding drip.
4. Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan beta agonis untuk memperbaiki transpor mukosilier.
5. Berikan antibiotika jika penderita telah ditetapkan sebagai Pneumonia.
Tips Pencegahan
1. Menghindarkan bayi/anak dari paparan asap rokok, polusi udara dan tempat keramaian yang berpotensi penularan.
2. Menghindarkan bayi/anak dari kontak dengan penderita ISPA.
3. Membiasakan memberikan ASI.
4. Segera berobat jika mendapati anak kita mengalami panas, batuk, pilek terlebih jika disertai suara serak, sesak nafas dan adanya retraksi.
5. Periksakan kembali jika dalam dua hari belum menampakkan perbaikan dan segera ke rumah sakit jika kondisi anak memburuk.
6. Pemberian vaksinasi
1. Vaksin Pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus pneumonia)
2. Vaksin Flu
3. Vaksin Hib (untuk mencegah pneumonia karena Haemophillus influenzae type b)
terimakasih ya mas buat infoya, tetep semangat ya sharing to all. God less U
BalasHapus