PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN TANAH
Proses pelapukan dan faktor-faktor pemicunya
Pelapukan adalah proses alamiah akibat bekerjanya gaya-gaya alam baik secara fisik maupun kimiawi yang menyebabkan terjadinya pemecahbelahan penghancur luluh lantakan transformasi bebatuan dan mineral-mineral penyusunnya menjadi material lepas (regolit) dipermukaan bumi.
Senyawa kimia / komposisi mineral penyusun dari pelapukan bebatuan adalah :
a. Batuan Sedimen
b. Bebatuan yang berkomposisi mineral lebih kompleks akan melapukkan lebih mudah ketimbang yang lebih sederhana, karena dengan makin kompleksnya komposisi akan makin variatif pori-pori antar molekul yang terbentuk dan makin rata permukaannya sehingga mekin mudah mengalami proses pelapukan.
c. Batuan basa lebih cepat lapuk daripada batuan asam karena terkait dengan lebih sedikitnya senyawa kilat penyusunnya yang relatif lambat melapuk dan dengan lebih banyaknya senyawa lain yang mudah lapuk.
Proses pelapukan dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Pelapukan fisik (disintegrasi)
pelapukan fisik (disintegrasi) adalah proses mekanik yang menyebabkan bebatuan …… pecah hancur terfragmentasi menjadi partikel-partikel kecil tanpa ada perubahan kimia.
o Faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan fisik :
o Perubahan suhu
o Aliran air
b. Pelapukan kimiawi
pelapukan kimiawi adalah proses yang menyertai proses pelapukan fisik dan menyebabkan terwujudnya perubahan dalam komposisi kimia maupun komposisi mineral (dekomposisi) penyusun permukaan fragmen-fragmen bebatuan
mekanisme yang terbuat dalam transformasi kimia adalah
a. pelarutan (solubilitasi)
b. hidratasi
c. hidrolusis
d. aksidasi
e. redusi
f. karbon atasi
g. asidifikasi (pengasaman)
1. Pelarutan (solubilitas) adalah proses pelarutan secara ilmiah dilakukan oleh air yang daya pelarutannya akan meningkat apabila mengandung senyawa-senyawa terlarut, seperti CO2, asam-asam organik maupun nonorganik tertentu.
2. Hidratasi adalah proses terbentuknya mantel hidrat pada permukaan bebatuan. Apabila suatu mineral terendam dalam air maka bidang-bidang permukaan, rusuk dan sudut kristalnya akan dipenuhi molekul-molekul air dan membentuk lapisan air disebut MANTEL HIDRAT yang berfungsi sebagai isolator mineral terhadap pengaruh gaya-gaya dari luar
3. Hidrolis dalah proses hidrolis bebatuan di perantai oleh ……….. air yang berfungsi sebagai asam lemah menjadi ion H+ (beraksi masam) dan
4. Oksidasi / reaksi, oksidasi merupakan reaksi kimiawi yang menyebabkan berkurangnya elektron (muatan negatif) baik melalui penambahan oksigen mapun tanpa oksigen.
a. 2Fe S2 (pirit) + 7 H2O H5O2 2Fe(OH)3 + 4 H2 SO4
b. 12 Mg Fe Si O4 (olivin) + 8 H2O + 3O2 4 H4 Mg3 Si Og + 6 Fe2 O3
c. 4 Fe O + O2 2 Fe2 O3 (hemafit)
5. Reduksi
Reaksi reduksi dominan pada tanah-tanah berkadar bahan organik tinggi (tanah gambut), hasil reaksi reduksi – oksidasi meliputi :
a) oksidasi besi hidroksida yang mengubah ferra menjadi ferri atau sebaliknya
b) reduksi sulfat menjadi sulfida
c) reduksi nutrat menjadi nutrit atau ammonia
6. Karbonatasi adalah proses yang menyebabkan bereaksinya asam karbonat dengan basa-basa membentuk basa karbonat
7. Asidifikasi adalah proses pengasaman bebatuan juga berfungsi mempercepat pelapokan bebatuan.
KLASIFIKASI BAHAN INDUK TANAH
Menurut polynov cit. darmawijaya (1990) memilahkan bahan induk hasil proses pelapukan bebatuan mejadi 4 fase yaitu :
Fase I : Menghasilkan fragmen bebatuan yang telah kehilangan basa sulfur
Fase II : Menghasilkan fragmen yang juga telah mulai kehilangan basa (Ca, Na, K dan Mg)
Fase III : Menghasilkan fragmen sebagian besar basa-basanya telah hilang sehingga silika dari struktur alumino silikatnya menjadi mobi dan akirnya
Fase IV : Menghasilkan fragmen bentuk akhir hasil pelapukan yang sebagian besar berupa sesguioksida
Proses pelapukan bebatuan menghasilkan 2 macam material bahan induk yang siap di proses menjadi tanah yaitu
1) Bahan resudual
Bahan mineral yang terbentuk dari hasil pelapukan bebatuan secara in situ (asw) sehingga mempunyai sesunan kimiawi yang tergantung sepenuhnya pada bebatuan aslinya dan biasanya relatif miskin hara
2) Bahan angkutan
Yaitu bahan hasil pelapukan yang dipindahkan dari tempat aslinya, biasanya berbentuk campuran sehingga relatif subur
1) Klimatosekuen, jika hanya dipengaruhi oleh perbedaan iklim
2) Biosekues, jika hanya dipengaruhi oleh perbedaan aktifitas jasad, hidup
3) Toposekuen, jika hanya dipengaruhi oleh perbedaan toografi
4) Lithosekuen, jika hanya dipengaruhi oleh perbedaan jenis bahan induk
5) Khronosekuen, jika hanya dipengaruhi oleh perbedaan faktor umur.
PROSES DIFERENSIASI HORIZON
Proses diferensiasi (perkembangan) horizon-horizon dalam suatu profil tanah secara umum melibatkan 4 proses utama, yaitu :
Penambahan bahan-bahan
Kehilangan bahan-bahan atau komponen tanah
Transformasi dan translatasi bahan-bahan atau komponen tanah
Mekanisme keseimbangan antara lain :
1) Suplay air hujan yang masuk ke dalam tanah dengan air yang hilang melalui evapotranspirasi yang menghasilkan kelembaban tanah.
2) Suplay O2 dan CO2 dari atmosfer dan bahan organik dari aktifitas biologis dengan pelepasan CO2 dari proses dekomposisi bahan organik secara biologis.
3) Suplay N, Cl dan S dari atmosfer dan hujan dengan volatilisasi (penguapan) N lewat dinitrifikasi.
4) Pertukaran antaar bahan-bahan sedimen dalam aliran air permukaan dengan bahan-bahan yang terangkut oleh erosi.
5) Intensitas energi matahari yang masuk ke dalam tanah dengan kehilangan energi melalui radiasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar