Macam-Macam Fasilitas Balajar
Kegiatan belajar mengajar akan berjalan lancar, teratur, efektif dan efisien jira ditunjang dengan fasilitas belajar yang memadai, baik yang disediakan sekolah maupun milik pribadi. Karena tanpa adanya fasilitas yang memenuhi persyaratan tentunya kegiatan belajar dan keberhasilan belajar akan terhambat.
Adapun fasilitas belajar tersebut adalah :
a. Gedung Sekolah
Gedung sekolah menjadi central perhatian dan pertimbangan bagi setiap pelajar yang ingin memasuki suatu lembaga sekolah tertentu. Karena mereka beranggapan kalau suatu sekolah mempunyai bangunan fisik yang memadai tentunya para siswa dapat relajar dengan nyaman. Dan menganggapsekolah tersebut termasuk sekolah yang ideal. kadang-kadang perhatian meraka pun berlebihan dan terjadi salah pandang. Sekolah di anggap sebagai sarana untuk mencari sensasi dan persaingan.
Sehingga tujuan utuma untuk mencari sekolah yang benar-benar memadai dalam proses belajar mengajar terlupakan, dan hanya tertarik pada bangunan fisik yang indah, tanpa memperhatikan apakah sekolah tersebut sudah sesuai dengan syarat pendidikan.
Namun ini tidak berarti bahwa gedung sekolah yang indah dan memenuhi syarat untuk belajar tidak penting, menurut pendapat Hery Nor Aly, “Bahwa keadaan kelas sekolah haruslah baik, bersih dan juga memenuhi persyaratan kesehatan”. Karena keadaan gedung sekolah yang ada berpengaruh terhadap sesuatu relajar mengajar.
b. Ruang Relajar (kelas)
Kelas adalah suatu ruangan sebagai tempat terjadinya proses interaksi belajar mengajar. Kelas yang baik dan serrĂ¡is adalah kelas yang dapat menciptakan kondisi yang kondusif, karena ruangan belajar merupakan salah satu unsur penunjang balajar yang efektif dan menjadi lingkungan belajar yang nantinya berpengaruh terhadap kegiatan dan keberhasilan belajar. Menurut Zakiah Daradjat “Ruang belajar adalah ruangan yang disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, kesehatan, keamanan murid dan kelancaran komunikasi”.
Dengan demikian letak kelas sudah dipehatikan dan diperhitungkan terhadap kemungkinan-kemungkinan yang dapat menghambat proses belajar mengajar jika lingkungan belajar yang disediakan dalam ruangan cukup menyenangkan, maka akan mendorong peserta didik untuk belajar lebih giat. Sebaliknya jika ruang belajar menyediakan lingkungan belajar yang kurang atau tidak menyenangkan, maka kegiatan belajar yang kurang terangsang dari hasilnya kurang memuaskan.
Menurut pendapat Bimo Walgito “ Tempat belajar yang baik adalah merupakan tempat tersendiri, yang tenang, warna dindingnya sebaiknya jangan yang tajam atau menyolok, dan dalam ruangan jangan sampai ada hal-hal yang dapat menganggu perhatian”. Karena sebagian besar waktu siswa dan guru selama berada di sekolah di pergunakan diruang belajar, dengan ruang belajar yang memenuhi persyaratan peserta didik akan betah di dalam kelas dengan suasan kelas yang kondusif.
Secara ideal di harapkan ruang belajar itu memenuhi persyaratan yang mampu menunjang kegiatan belajar, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1) Ukuran Kelas
Mengenai bentuk dan ukuran kelas hendaknya disesuaikan dengan rancangan pengembangan instruksional yang Sangat efektif untuk belajar dan mengajar. Sehingga daya serap anak didik terhadap suara guru dapat mendengar dengan baik. Baik itu siswa yang duduk didepan maupun yang duduk di belakang. Dan luas kelas hendaknya memungkinkan murid yang duduk paling belakang sekalipun untuk membaca tulisan di papan tulis dengan jelas mendengarkan suara guru dengan baik.
2) Penerangan
Suatu tempat belajar yang baik bila memiliki penerangan yang cukup, sehingga seseorang akan dapat membaca dengan kapasitas yang lebih besar dan kelelahan mata yang lebih kecil apabila memanfaatkan penerangan alamiah. Karena cahaya metahari dapat masuk ruang-ruang kelas. Menurut E.P. hutabat saat mengatur penerangan ditempat belajar hal yang perlu dipertimbangkan adalah menghindari kesilauan, cukup terang dan sumber penerangan haruslah diatas daerah pandangan kita.
3) Sirkulasi Udara (Ventilasi)
Menurut Pius Partanto “Ventilasi adalah pertukaran udara yang bersih” Sedangkan yang dimaksud dengan ventilasi disini adalah keadaan peredaran udara didalam ruangan tempat kita belajar. Dengan adanya ventilasi maka sirkulasi udara yang kita hirup akan tetap bersih dan ruangan yang kita gunakan untuk belajar tidak terasa pengap tetapi sebailiknya kalau sirkulasi udara yang tidak nyaman, siswa dalam belajar mengalami kepengapn udar dan kejenuhan belajar. Untuk itu udara dalam kelas hendaknya dijaga agar tetap segar dan bersih, sehingga diperlukan lubang-lubang ventilasi yang cukup agar udara selalu bisa ditukar.
4) Tempat Duduk Dan Meja Tulis
Mengenai persyaratan meja tulis antara lain tidak tertutup seluruhnya pada permukaan meja hingga kelantai agar sirkulasi udara dibawah meja lancar sehingga kaki siswa tidak cepat gerah dan panas, permukaan meja handaknya rata dan tidak mengkilapatau berwarna gelap, tinggi meja hendaknya disesuaikan dengan tinggi badan siswa dan meja belajar tidak terlalu keras.
Untuk meja belajar ada bermacam-macam, mulai dari yang peling sederhana sampai meja belajar yang khusus, ketika pelajarean berlangsung, peserta didik hendaknya mendapat situasi yang menyenangkan. Tempat duduk dan meja tulis mempunyai andil dalam penciptaan situasi kelas yang kondusif. Meja tulis dan tempat duduk yang terlalu rendah atu terlalu tinggi bagi peserta didik akan membuatnya dan menulis, hal ini sangat tidak menguntungkan bagi kesehatan peserta didik. Meja tulis dan tempat duduk hendaknya di buat dalam bentuk yang luwes, agar peserta didik dapat duduk dengan leluasa.
Supaya tercipta suasana yang menggairahkan dalam belajar, perlu diperhatikan pengaturan ruang belajar, penyusunan dan pengaturan ruang belajar hendaknya memungjinkan anak duduk berkelompok dan memudahkan guru untuk bergerak dengan leluasa untuk membantu siswa dalam belajar. Sehingga peserta didik tidak merasa jenuh ketika berada di kelas. Karena mendapatkan suasana kelas yang benar-benar nyaman untuk belajar.
5) Hiasan Kelas
Supaya ruang belajar menjadi indah dan menarik dipelukan adanya hiasan dinding yang berhubungan dengan mata pelajaran. Mengenai kriteria hiasan dinding yang dapat dipergunakan diruang belajar adalah :
§ Pesan yang disampaikan oleh hiasan itu jalas dan muda dimengerti oleh siswa.
§ Hiasan diusahakan berasal dari karya siswa yang menunjang proses belajar mengajar.
§ Haisan ditata dan supaya kelihatan menarik
§ Hiasan yang ada tulisanya mudah dibaca para sisiwa yang berdiri di depan hiasan tersebut.
§ Hiasan dinding selalu dipelihara kenbersihannya.
Selain belajar di kelas sesorang dapat belajar di mana saja tetapi untuk belajar yang serius dipelukan tempat belajar yang baik, yaitu yang cukup luas, penyinaran yang memedai, tidak bising dan tidak dikeliling lalu lalang banyak orang. Tempat seperti itu biasanya lebih mendukung untuk belajar dari pada tempat yang kurang memenuhi persyaratan.
c. Mushollah (Tempat Ibadah)
Tempat ibadah merupakan salah satu fasilitas belajar harus ada di sekolah. Khususnya masjid atau mushollah untuk menunjang pendidikan agama islam yang ada disekolah tersebut. Suatu sekolah yang peserta didiknya sebagaian besar beragama islam, maka sebaiknya lembaga sekolah tersebut mempunyai mushollah. Untuk menanamkan iman dan taqwannya kepada Allah SWT. Fungsi masjid sebagai tempat untuk bersujud kepada Allah SWT, namun dari itu masjid dapat digunakan sebagai sarana kegiatan yang berhubungan dengan kreativitas peserta didik, yang harus tujuan dari kegiatan tersebut untuk mengaplikasikan teori-teori yang dipelajari pada berlangsungnya suatu kegiatan belajar khususnya pendidikan agama islam. Sehingga peserta didik tidak hanya sebatas mempelajari teori-teoriyang sudah ada, namun peserta didik dapat memprakteknya teori-teori yang ada dengan perbuatan yang nyata. Al-Abdi dalam bukunya mengatakan bahwa ”masjid merupakan tempat terbaik untuk kegiatan pendidikan”. Ini berarti fungsi masjid tidak hanya sebatas sebagi tempat sholat saja.
Menganai implikasi masjid sebagai saran pendidikan islam adalah :
1. Mendidik peserta didik untuk selalu tetap beribadah kepada Allah dimanapun berada. Lebih-lebih ketika berada di sekolah.
2. Menanamkan rasa cinta kepada ilmu pengetahuan, dan merupakan solidaritas sosial, serta menyadarkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagai insan pribadi, sosial dan warga negara.
3. Memberikan rasa ketentraman, kekuatan dan kemakmuran patensi-potensi rohani manusia melalui pendidikan kesabaran, keberanian, kesadaran, perenungan, optimisme dan mengadakan penelitian.
d. Alat atau Media Pengajaran
Media pengajaran dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar”. Bentuk-bentuk media yang digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi kongkrit. Penggunaan media tidak lain adalah untuk mengurangi verbalisme agar anak mudah memadai bahan pelajaran yang disajikan.
Penggunaan media harus disesuaikan dengan pencapaian tujuan. Bila penggunaan media tidak tepat membawa akibat pada pencapaian tujuan pengajaran kurang efektif. Untuk itu guru harus terampil memilih media pengajaran agar tidak mengalami kesukaran dalam menunaikan tugasnya. Kegiatan belajar akan efektif jika dibantu dengan alat pengajaran dari pada siswa belajar tanpa di bantu dengan alat peraga pengajaran. Dari luasnya tujuan belajar yang hendak dijangkau dapat diopekirakan bahwa untuk media pendidikan perlu adanya pengaturan perorganisasian dan pengadministrasian yang memungkinkan pelaksanaan penilaian terhadap media pengajaran tersebut. Pada kenyataanya banyak sekolah-sekolah yang belum mengenal perlakuan khusus terhadap media pendidikan bahwa tidak aneh lagi jika terdapat sekolah yang fasilitas media belajarnya amat minim, walaupun mereka mengetahui betapa pentingnya masalah kemediaan.
Beberapa jenis media yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar pendidikan agama islam antara lain :
1. Media Grafis
Media grafis termasuk media Visual. Dalam media ini pesan yang akan disampaikan dapat dituangkan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi. Fungsi dari media garis untuk menarik perhatian, memperjelas ide, mengilustrasikan atau menhiasi fakta yang akan cepat dilupakan apabila tidak di grafiskan, misalnya garakan-gerakan saat sholat, pelaksannan Ibadah haji, seperti wuquf. Yang termsuk dalam media garfis antara lain : gambar, foto, sketsa, diagram, bagan, grafik poster dan peta.
2. Media Audio
Media audio adalah media yang berhubungan dengan indera pendengaran berfungsi menyampaikan pesan pembelajaran pendidikan agama yang akan disampaikan, dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif baik bersifat verbalis, seperti cara-cara menghafalkan bacaan bacaan berbahasa arab yang dibaca ketika sholat maupun non verbal. Yang termasuk media ini adalah radio, tape recording, laboratorim bahasa
3. Media Proyeksi Diam
Media proyeksi diam adalah media visual. Media ini pela interaksinya harus diproyeksikan dengan proyektor terlebih dahulu agar pesannya dapat dilihat oleh siswa, seperti pelaksanaan sholat, pelaksanaan ilham, dapat disajikan melalui film bingkai bersuara. Sehingga penyampaian pesan serta dapat berjalan secara efektif dan efisien. Yang termasuk dalam media ini adalah film bingkai, overhead proyector (OHP).
Dalam memilih media pengajaran untuk kepentingan belajar mengajar sekolah baiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut :
a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, media dipilih atas dasar tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
b. Dukungan terhadap isi dari bahan pelajaran yang disajikan, khususnya mengenai masalah-masalah yang berupa falta dan konsep.
c. Kemudahan dalam memperoleh medi pada waktu guru mengajar.
d. Ketrampilan guru ketika menggunakan media, ehingga tujuan pendidikan bisa maksimal.
e. Waktu untuk menggunakan media soal berlangsungnya pengajaran Sangat memungkinkan.
f. Sesuai tujuan tingkat taraf berpikir siswa.
Fungsi-fungsi media pembelajaran dalam proses belajar mengajar antara lain :
a. Media sebagai penjelas dari keterangan-keterangan yang disajikan guru ketika berlangsung kegiatan belajar mengajar.
b. Dengan adanya media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses relajar.
c. Media sebagai sumber relajar bagi siswa, secara individu maupun kelompok.
Kalau dilihat dari banyaknya tujuan pembelajaran pendidikan agama yang ingin dicapai secara meyeluruh, dengan keanekaragaman karakteristik siswa keadaan lingkungan yang berbeda-bed, kondisi, buday dan norma-norma setempat yang berlaku serta biaya. Maka pemilihan jenis media pembelajaran yang akan digunakan dalam pendidikan agama juga harus dipilih dan disesuaikan dengan berbagai latar belakang perbedaan tersebut.
e. Perpustakaan Sekolah
Dalam kegiatan belajar mengajar disekolah membaca merupakan salah atu kegiatan pokok yang tidak mungkin dihindari oleh setiap peserta didik. Untuk itu perlu adanya gudang bacaan berupa perpustakaan untuk mengembangkan materi yang di pelajari pada waktu berlangsung proses pembelajaran, karena belajar tidak hanya sebatas diruang kelas, perpustakaan juga sangat menunjang.
Perpustakaan sekolah merupakan suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari lembaga pendidikan sekolah yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka. Perpustakaan sekolah dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu digunakan oleh siswa dan guru sebagai sumber penelitian, membantu perencanaan pendidikan, menyediakan sajian yang baik perkembangan pribadi peserta didik, mendorong hasrat belajar, memahami karangan, memudahkan cara mengajar dan memnuhi kehausan peserta didik dalam mencari informasi sendiri. Sedangkan menurut The Liang Gie “perpustakaan adalah sebuah bangunan gedung berikut semua isinya berupa buku-buku dan bahan bacaan lainya serta berbagai sumber pengetahuan seperti film, chalet yang disediakan untuk dimanfaatkan oleh para pengguna”.
Dari pengertian tersebut terlihat ciri dari perpustakaan yaitu, sebagai tempat yang di gunakan untuk mengumpulkan, menyimpan dan memelihara buku-buku, sebagai tempat untuk mengoleksi berbagai sumber bacaan yang berfungsi untuk sumber informasi yang disertai dengan tenaga pengelola. Untuk itu setiap perpustakaan sekolah yang ada harus di sekolah dengan baik sebagai sarana untuk memenuhi dan mendorong berbagai perhatian dan keingintahuan para siswa. Sehingga perpustakaan dapat berfungsi sebagai pusat kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian sederhana dan pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi.
Tujuan dari pengadaan perpustakaan sekolah adalah untuk :
1. Meningkatkan kemampuan berfikir dan menanamkan kebiasaan belajar mendiri sesuai dengan bakatnya.
2. Menanamkan keterpaduan dari pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik.
3. Peserta didik memperoleh pengertian dengan cara menghargai presentasi keilmuan yang di peroleh seseorang dari kegiatan mencari sendiri melalui membaca buku.
Dalam hubungannya dengan keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Perpustakaan berfungsi sebagai instansi atau sebagai sarana pendidikan yang bersifat tehnis edukatif, bersama-sama dengan unsur-unsur pendidikan lainya ikut menentukan terjadinya proses pendidikan. Dengan cara memberikan pelayanan informasi untuk menunjang program belajar dan mengajar sekolah baik dalam usaha pendalaman dan penghayatan pengetahuan, penguasaan ketrampilan maupun penyerapan dan pengembangan nilai hidup siswa. Untuk itu buku-buku perpustakaan sekolah hendaknya di pilih secara hati-hati sesuai dengan tingkat perkembangan dari peserta didik. Sehingga dengan adanya penegtahuan yang berguna bagi dirinya.
f. Alat-Alat Tulis
Proses belajar mengajar tidak dapat dilakukan dengan baik, tanpa alat tulis yang dibutuhkan. Semakin lengkap alat tulis yang dimiliki semakin kecil kemungkinan belajarnya akan terlambat. Alat-alat tulis yang disediakan sekolah dan yang dimiliki siswa dapat berupa :
1. Pensil dan bolpoin
2. Penggaris
3. Penghapus
4. Alat-alat yang lain secara langsung menunjang studi siswa yang perlu dimiliki.
g. Buku pelajaran
Selain alat-alat tulis, dalam kegiatan belajar eseorang perlu memiliki buku yang dapat menunjang dalam proses belajar.
Buku-buku yang dimiliki siswa antara lain :
1. Buku Pelajaran Wajib
Yaitu buku pelajaran yang sesuai dengan bidang study yang sedang dipelajari oleh peserta didik seperti buku pendidikan agama islam.
2. Buku Kamus
Meliputi kamus bahasa indonesia, kamus arab-indonesia dan kamus-kamus lain yang berhubungan dengan meteri pelajaran yang dipelajari.
3. Buku Tambahan
Buku tambanhan dapat berupa buku penunjang selain buku pelajaran wajib yang dapat menunjang prestasi belajar misalnya : majalah tentang pendidikan, ilmu pengetahuan dan lain-lain.
h. Alat-Alat lain
Disamping macam-macam fasilitas belajar yang sudah disebutkan diatas, adapula benda-benda lain yang langsung menunjang belajar siswa antara lain : rak buku, tas sekolah, transportasi dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar