Mungkin Ini Yang Bisa Saya Bagi Kepada Anda
Jika Kurang Berkenan Dengan Artikel Yang Saya Posting, Saya Menghaturkan Maaf, Bila Anda Puas Dan Senang Dengan Artikel Saya Sudah Selayaknya Anda Bisa Berbagi Kepada Anak Yatim Piatu Atau Tetangga Anda Yang Kurang Mampu. Saya yakin dengan berbagi, masalah atau hal yang kita kerjakan akan cepat selesai.

Senin, 30 Maret 2009

Beternak Itik




A. Jenis-jenis Itik
Kemajuan beternak ayam di Negara kita memang mulai terasa, mereka berlomba untuk mengusahakan ternak ayam, tetapi setelah merasakan dan mengalami mengusahakan ternak ayam, mereka akan dihadapkan pada suatu problema yang tidak ringan. Sebenarnya Tuhan itu maha adil di tanah air kita ini sudah disediakan itik, dimana itik tersebut mempunyai kondisi yang kebal ataupun memang jarangnya bibit penyakit yang menyerang pada itik, itikpun tidak begitu ketinggalan apabila dibandingkan dengan ayam.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, pengusaha-pengusaha peternak ayam yang mulai mengalihkan perhatiannya kepada itik dengan dasar-dasar sebagai berikut :
1. Penyakit pada itik relative kecil bila dibandingkan dengan penyakit pada ayam, sehingga resiko kematian sangatlah kecil.
2. Harga telur itik lebih mahal dan lebih stabil bila dibandingankan dengan telur ayam.
3. Adanya penipuan yang dilakukan oleh para pedagang bibit ayat/ D. O. C. sehingga para peternak ayam merasa dirugikan.
4. Jangka berproduksi itik lebih lama bila dibandingkan dengan ayam.
Di Indonesia banyak jenis-jenis itik yang dapat dipertanggung jawabkan produksi telurnya dalam satu tahun yang dengan mudah itik itu dapat menghasilkan 150 – 180 butir.
Adapun jenis-jenis itik yang terdapat di Indonesia ialah :
1. Itik Tegal (Itik Jawa / Itik Indonesia)
Itik ini terkenal karena produksi telurnya yang tinggi, sedang warna bulunya ada yang cokelat, ataupun cokelat muda yang dalam bahasa jawanya disebut Bambangan.
Diluar negeri terutama di Eropa itik Jawa tersebut lebih terkenal yang berwarna putih karena produksinya dapat mencapai 200 – 250 butir telur, dengan berat rata-rata 70 – 75 gram tiap telur.
Oleh orang-orang Inggris, itik tersebut dikawinkan dengan itik lokal setempat dan lahirlah itik baru yang disebut itik “khaki campel”. Itik khaki campel tersebut mempunyai produksi yang tinggi hanya saying warna telurnya putih.
Itik jawa / tegal yang baik dalam produksinya mempunyai tanda-tanda sebagai berikut :
- Tubuhnya langsing, kepalanya kecil, matanya terang
- Lehernya panjang dan bulat
- Kalau berjalan tegak dan kalau dilihat dari arah kepala leher punggung terus ke belakang, bentuknya menyerupai botol.

2. Itik Mojopura

3. Itik Bali
- Di kepanya ada beberapa bulu yang berdiri menyerupai jambul
- Badannya tegak seperti botol
- Kepalanya kecil
- Lehernya tak begitu panjang seperti itik tegal
- Bagian belakang sempit, dengan ekor pendek hamper mendatar
- Itik ini banyak dipakai untuk keperluan upacara-upacara adat dalam agama Hindu
- Produksi telurnya antara 140.200 butir

4. Itik Alabia

5. Itik Manila / Entok

6. Brati atau Togri

B. Menetaskan Telur Itik
Seperti kita ketahui itu itu tidak mau mengerami telurnya. Untuk menetaskan telurnya kita dapat menggunakan ayam,entok (itik Muscovy) ataupun dengan mesin penetas bila kita menginginkan dalam jumlah yang banyak, untuk itu pilihlah telur sebagai berikut :
1. Pilihlah telur yang berasal dari induk itik yang mempunyai produksi telur yang tinggi (200 – 250 butir_.
2. Telur tersebut harus berasal dari itik yang umumnya paling tidak 1 tahun
3. Umur telur jangan lebih dari satu minggu sejak ditelurkan.
4. warna telur
5. kulit telur
6. bentuk telur
7. lubang hawa
8. bercak-bercak pada kulit telur
Apabila kita menggunakan entok atau itik Muscovy pada waktu mereka turun dari mengeram berilah makan yang banyak mengandung zat tepung. Untuk itu usahakan supaya bulunya kering dahulu. Setelah kering barulah entok tersebut dapat dipersilahkan untuk mengerami kembali telur-telur itik tersebut. Naluri keibuan dari entok memang besar sekali dia tidak akan berhenti mengeram sebelum mendengar bunyi kwik-kwik atau kwek-kwek, entok tersebut mampu bertahan mengeram sampai 8 bulan atau 8 kali penetas, sedang caranya ialah sebagai berikut :
Ambillah telur-telur yang telah dierami selama 24 hari, pindahkan pada entok yang lain yang hampir menjalani akhir tugas dan pada entok tersebut dapat diganti dengan telur-telur yang baru.
Setelahy 8 bulan entok tersebut mengeram, berilah ia masa cuti selama 2 bulan untuk berpadu kasih dengan entok-entok jantan ataupun kalau tidak ada entok-entok jantan dengan ayam jantanpun entok betina tersebut mau,karena pada dasarnya entok tersebut merupakan play girl ataupun tante girang.
Sebelumnya ayam tersebut dapat kita paksa untuk mengeram, ialah dengan jalan sebagai berikut :
Ambillah telur ayam negeri yang tidak ada bibitnya lalu ayam tersebut letakkan di atasnya dan tutuplah dengan keranjang, esok paginya dapat kita lihat kalau ayam tersebut belum mau mengeram, ulangi sekali lagi biasanya ayam tersebut pada hari ketiga sudah mau mengeram. Biasanya ayam tersebut sudah siap mengeram, ambillah telur telur tersebut dan gantikanlah dengan telur-telur itik.

PENETASAN DENGAN MESIN PENETAS
Kalau kita menginginkan menetaskan telur-telur itik dalam jumlah yang banyak, ataupun ingin memproduksi itik untuk dijual mesin penetaslah merupakan alat yang paling tepat. Dengan mesin penetas tersebut kita dapat menetaskan dalam jumlah ratusan ataupun ribuan, sesuai dengan kapasitas mesin tersebut.
Mesin penetas yang baik adalah mesin penetas yang mempunyai alat – alat sebagai berikut :
1. Kotak Penetas
2. Baik air
3. Pengukur panas (thermometer)
4. Rak telur
5. Pemanas
6. Regulator

Petunjuk – petunjuk menggunakan mesin penetas
1. Tempat / Letak Mesin
Diletakkan ditempat yang tidak mudah dipengaruhi oleh suhu dan angina dari luar. Kalau dapat diletakkan di dalam kamar yang jauh dari anak-anak dan sedapat mungkin kamar tersebut dikunci.
2. Pendingin / Kelembapan
Bak air diisi penuh dengan air bersih, tiap-tiap 4 atau 5 hari bak ini harus dapat diperiksa airnya, dan ditambah bila ternyata air itu berkurang.
3. Pengatur Panas
Setwlahy kedua hal tersebut diatas siap mulailah lampu teplok yang merupakan sumber panas kita nyalakan atau pun stekker kita tancapkan dan kita tunggu sementara waktu untuk mencapai suhu 1010F.
4. Pemutaran telur
Telur yang ditetaskan setiap pagi dan sore harus diputar/dibalik,untuk memudahkan pelaksanaan telur tersebut harus diberi tanda, misalnya A ataupun tanda lainnya dan dimasukkan pada waktu pagi ataupun sore hari. Hal ini untuk mempermudah hitungannya.
5. Pendingin
Telur-telur yang ditetaskan tersebut perlu diadakan pendinginan 1 kali dalam sehari dengan jalan membuka pintu penetas tersebut selama 10-15 menit.
6. Seleksi
Pada hari ke 5/6 dapat kita adakan seleksi yang pertama,
a. telur yang kosong terlihat jernih dan terang
b. Telur hidup terlihat suatu titik merah dengan cabang-cabang yang bergerak
c. Telur yang mati terlihat bercak-bercak hitam ataupun benang merah yang melingkar.
7. Khusus untuk telur itik
Telur itik memerlukan kelembapan yang lebih besar dibandingkan dengan telur ayam ataupun telur burung puyuh.
8. Lain-lain
Tiga hari sebelum menetas, bak air harus kita periksa dan kita penuhi setelah itu pintu penetas tersebut kita tutup rapat-rapat dan menunggu sampai dengan anak itik tersebut menetas semua.

PELAKSANAAN PENETASAN TELUR ITIK
Setelah telur yang akan kita tetaskan siap dan panas dalam mesin penetas telah stabil, telur yang sudah diberi tanda itu dapat dimasukkan pada sore hari atau pagi hari. Selama 2 hari telur tersebut harus tertutup rapat dan tidak boleh dibuka (suhu 1010F)
Hari ke 3 : pada waktu pagi hari mulailah dilakukan pembalikan telur, tanda
pada telur yang tadinya di atas letakkanlah dibawah.
Hari ke 4 : Kembali kita mengadakan pemutaran seperti hari yang ke 3, tetapi
sebelum mengadakan pemutaran lebih dahulu diadakan “Pembasahan” terhadap telur – telur tersebut, dengan jalan mengusap permukaan telur tersebut dengan kain yang dicelupkan air yang hangat, kemudian dibalik dan permukaan sebalik ini dibasahi.
Hari ke 5 : kegiatan yang kita lakukan sama dengan hari yang keempat dan
ventilasi dibuka ½ bagian pendinginan dilakukan 15 menit.
Hari ke 6 : Kegiatan sama dengan hari ke 5 dan pada malam hari kita adakan
seleksi terhadap telur-telur yang kita tetaskan.
Hari ke 7 : Kegiatan sama dengan hari ke 5 ventilasi kita buka 3.4 bagian.
Hari ke 8 : Ventilasi kita buka seluruhnya dan kegiatan seperti pada hari
yang ke 5
Hari ke 9 s/d hari ke 14 : idem hari ke 8
Hari ke 15 s/d hari ke 25 : kita adakan seleksi yang kedua, telur yang mati ataupun
busuk harus segera dikeluarkan, pembasahan telur dilakukan 2 hari yaitu pada pagi hari dan sore hari, sedang pelaksanaan pembasahan seperti hari yang ke 4.
Untuk mengetahui apakah anak-anak itik tersebut betina atau jantan dapat kita lakukan tes sebagai berikut :
1. Suara
2. Paruh / Kaki
3. Bulu
4. Pada anak itik jenis alabio ataupun anak itik yang plontang dan putih, untuk menentukan sexing nya harus dengan membuka kloakanya.

C. Pemeliharaan
Ada 4 macam pemeliharaan itik yang dapat kita kerjakan ialah :
1. Cara klethekan
2. Cara tradisional
3. Cara intensif
4. Cara semi intensif

 Cara Tradisional
Anak-anak itik yang telah menetas diambil dari induknya dan diletakkan dalam keranjang dengan dasar celah-celah lantai sekitar 1 cm, celah tersebut dapat memberi pengaruh pertumbuhan pada kaki-kaki anak itik tersebut, kaki itik ini akan cepat lebih panjang dan kuat dan telapaknya tambah lebar.
 Keuntungan dalam pemeliharaan secara tradisional
Eksploitasi pemeliharaan tidak begitu besar, karena sewaktu digembalakan banyak mendapat tambahan makanan.
 Sedang kerugian-kerugiannya
1. Kita tidak dapat mengawasi secara langsung, hasilnya telour sewaktu itik itu dibawa ke tempat lain yang ada makanannya dimana tempat tersebut jauh dari tempat tinggal kita.
2. Dengan berpindahnya dari satu tempat ke tempat yang lain biasanya ada yang mati.
3. Dengan majunya system pertanian di Indonesia, dimana pemakaian obat-obatan anti hama pada sawah-sawah (indrine, nagos, poradam, dan lain-lainnya dimana obat tersebut dengan mudah dapat mematikan itik-iti itu.

D. Kandang
Kandang merupakan tempat untuk berlindung dan beristirahat itik diwaktu malam hari, dan merupakan tempat untuk bertelur.
Kandang untuk anak itik :
Kandang ini dapat kita buat dari kotak kayu yang alasnya dibuat dari kawat kasa yang lobangnya agak besar, sehingga dengan mudah kotorannya dapat jauh lewat lobang itu.
 Kandang itik dara / petelur :
Kandang itik oleh kebanyakan para pemeliharaannya dibuat sangatlah sederhana, mereka kurang memperhatikan fungsi dan kegunaan dari kandang tersebut.
Pada kandang untuk itik dewasa hendaklah kita buat sebagai berikut :
Usahakanlah kandang tersebut menghadap kea rah timur seperti pada kandang anak itik, sisi sebelah mukadari kandang tersebut dapatlah kita beri kisi-kiri dari kayu ataupun dari bamboo. Buatlah pintu pada salah satu sisinya, supa kita dapat leluasa masukuntuk mengumpulkan telur ataupun membersihkan kandang tersebut.
Untuk tempat bertelur, kita sediakan lobang yang tidak begitu dalam (Jeglongan – jawa) karena itik bila bertelur mempunyai kebiasaan menyembunyikan telur pada lubang tersebut dan menimbunnya dengan jerami.
Pada waktu malam hari sisi sebelah muka dapat kita tutupo dengan lembaran plastic ataupun karung goni. Untuk bahan-bahan dapat kita buat dari bahan – bahan yang murah tetapi harus kuat.

1 komentar:

  1. BOLEH GAK ITIK PETELUR DAN ENTOG BERADA SATU AREA PEMELIHARAAN WALAUPUN KANDANG NYA BERBEDA, KARENA KATA NYA ENTOG AKAN BERHENTI BERTELUR SAAT MELIHAT ITIK LAIN JUGA BERTELUR DI PERIODE YANG SAMA, MOHON PENCERAHAN....!TRIMS PAK

    BalasHapus

POSTING TERBARU