Mungkin Ini Yang Bisa Saya Bagi Kepada Anda
Jika Kurang Berkenan Dengan Artikel Yang Saya Posting, Saya Menghaturkan Maaf, Bila Anda Puas Dan Senang Dengan Artikel Saya Sudah Selayaknya Anda Bisa Berbagi Kepada Anak Yatim Piatu Atau Tetangga Anda Yang Kurang Mampu. Saya yakin dengan berbagi, masalah atau hal yang kita kerjakan akan cepat selesai.

Minggu, 09 November 2008

Macam - Macam Tari Tradisional Indonesia

TARI TOPENG CISALAK

Topeng Cisalak (masuk kategori kanda wetan=berbahasa Sunda) merupakan salah satu jenis kesenian masyarakat sunda. Topeng Kinang Putra yang berada di Kampung Curug, Desa Cisalak Kecamatan Cimanggis Kabupaten DT II Bogor merupakan salah satu contoh topeng Cisalak yang legendaris. Perkumpulan topeng ini dipimpin oleh Dalih bin Djiun ini. Perkumpulan topeng lainnya yang ada di Kabupaten Bekasi, Jakarta, Tangerang dll merupakan turunan atau pecahan dari kelompok Topeng Kinang Putra.
Waditra yang digunakan sangat sederhana : rebab atau sulung, kendang, terbang, kromong, kecrak. Lagu yang dinyanyikan adalah lagu-lagu priangan. Selain menyajikan lagu topeng ini juga menampilkan berbagai lakon: lawakan dan drama rumah tangga.
Meskipun Topeng Cisalak dikatakan juga sebagai Topeng Betawi tapi tidak berarti kesenian ini berasal dari Betawi (DKI Jakarta). Kesenian ini merupakan sebagian dari khazanah kesenian masyarakat Sunda Jawa Barat. Hanya karena daerah pementasan dan bahasa yang digunakan adalah bahasa dan dialek Betawi maka disebut Topeng Betawi.

TARI TOPENG BABAKAN

Adalah pertunjukan jenis kesenian topeng yang ditanggap oleh seseorang hanya untuk macam Tarian Topeng tertentu (Perbabak). Terdapat di Cirebon dan sekitarnya merupakan jenis seni tari rakyat di Jawa Barat.
Satu Tarian Topeng berarti Satu Babak, Dua Tarian Topeng berarti Dua Babak. Biasanya yang paling di senangi adalah Tari Topeng Kalana yang gagah, kedoknya berwarna merah, dengan penampilan yang garang atau beringas.
Pada pertunjukkannya, mungkin juga dibubuhi dengan Tari Topeng Bodor. Umpamanya; kalau yang dimaksud Tari Topeng Kalana itu adalah menggambarkan Rahwana yang murka dan Gandrung, maka Panakawannya adalah Togog. Dia menghibur rajanya yang sedang kasmaran, mabuk kepayang, merindukan Dewi Sinta. Togog oleh Rahwana dirangkul, sebab pandangan Rahwana bahwa dihadapannya adalah Dewi Sinta. Di sinilah para penonton tertawa tergelak-gelak, melihat adegan yang lucu tersebut.

TOPENG DINAAN
Adalah jenis Ibing (tari) Topeng yang menyebar di Kabupaten Cirebon, Indramayu dan Majalengka, Jawa Barat. Pertunjukkannya sehari suntuk (sedina/sadinten). Dipertunjukkan setela pementasan Wayang Kulit pada upacara Babarit.
Selain sebagai pelengkap setelah upacara Babarit, Topeng Dinaan pun di pertunjukkan pada acara selamatan, khitanan, pernikahan bahkan pada pesta kenegaraaan atau hari-hari penting lainnya.
Dalam topeng dinaan disajikan tari topeng watak yang terdiri dari: Tari Topeng Panji, melambangkan manusia yang berkelakuan baik, bersih seperti bayi baru lahir. Tari Topeng Panji berwatak Lungguh (tenang); Tari Topeng Pamindo melambangkan orang beranjak remaja, berwatak Ganjen (lincah); Tari Topeng Rumiang baru beranjak akan dewasa, berwatak agak ganjen ; Tari Topeng Tumenggung, melambangkan orang yang sudah dewasa, berwatak mapan (mempunyai keyakinan); Tari Topeng Kalana melambangkan orang yang sudah mempunyai waktu, berwatak garang.
Untuk memperpanjang waktu pagelaran, pertunjukannya diselingi oleh Bodor (lawakan) dengan Ibing Topeng Bodor, yang kadang-kadang pula disertai oleh Nayaga uang muncul di pentas dan pada sat ini penari utama beristirahat.
Tari Topeng Bodornya yaitu Pentul (laki-laki) dan Nyo (wanita) yang muncul pada adegan terpisah. Pada Tari Tumenggung disertai oleh Tari Jinggaanom yang bersifat agak jenaka

TARI PENDET

Tari putri yang memiliki pola gerak yang lebih dinamis dari tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan, ditampilkan setelah tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan dan perlengkapan sesajen lainnya.

TARI BARONG KET

Barong Ket atau Barong Keket adalah tari Barong yang paling banyak terdapat di Bali dan paling sering dipentaskan serta memiliki pebendaharaan gerak tari yang lengkap. Dari wujudnya, Barong Ket ini merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau boma. Badan Barong ini dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit, ditempel kaca cermin yang berkilauan dan bulunya dibuat dari perasok (serat dari daun sejenis tanaman mirip pandan), ijuk atau ada pula dari bulu burung gagak. Untuk menarikannya Barong ini diusung oleh dua orang penari yang disebut Juru Saluk / Juru Bapang, satu penari di bagian kepala dan yang lainnya di bagian pantat dan ekornya. Tari Barong Keket ini melukiskan tentang pertarungan kebajikan (dharma) dan keburukan (adharma) yang merupakan paduan yang selalu berlawanan (rwa bhineda). Tari Barong Ket diiringi dengan gamelan Semar Pagulingan.

TARI CAK

Dramatari Cak adalah sebuah dramatari Bali yang penarinya berkisar antara 50 sampai 150 orang penari yang sebagian besar adalah pria, mereka menari dengan membuat paduan suara, "cak, cak, cak" yang irama ditata sedemikian rupa, sehingga menghasilkan suatu paduan yang sangat harmonis, diselingi dengan beberapa aksen dan ucapan-ucapan lainnya.Semula cak ini adalah bagian dari pada Tari Sanghyang, namun semenjak kira-kira tahun 1930an memisahkan diri dan menjadi suatu bentuk pertunjukan menyendiri dengan mengambil lakon Ramayana.

TARI JENGER

Merupakan jenis tarian pergaulan, terutama bagi muda mudi, yang sangat populer di Bali yang dilakukan oleh sekitar 10 pasang muda-mudi. Selama tarian berlangsung kelompok penari wanita (Janger) dan kelompok penari pria (Kecak) menari dan bernyanyi bersahut-sahutan. Pada umumnya lagu-lagunya bersifat gembira sesuai dengan alam kehidupan mereka. Gamelan yang biasa dipakai mengiringi tari Janger disebut Batel (Tetamburan) yang dilengkapi dengan sepasang gender wayang. Munculnya Janger di Bali diduga sekitar abad ke XX, merupakan perkembangan dari tari sanghyang. Jika kecak merupakan perkembangan dari paduan suara pria, sedangkan jangernya merupakan perkembangan dari paduan suara wanita.

TARI TOR-TOR

Tarian ini termasuk tari hiburan dari Sumatra Utara. Tari ini biasanya sebagai hiburan selingan upacara adat. Ragam geraknya sangat sederhana, pola gerak banyak meniru gerakan binatang misalnya : walang kekek yang dalam bahasa daerah disebut Balanghua. Iringan yang digunakan adalah Gondang Simalungun.

Tari Sriwijaya

Tarian ini berasal dari Sumatera Selatan dan merupakan tari tradisi yang saat ini masih dipercaya sebagai peninggalan kerajaan Sri Wijaya. Tarian ini biasanya digunakan pada acara penyambutan tamu agung kerajaan tersebut.

TARI PAYUNG

Tari ini berasal dari Bukit Tinggi, Sumatra Barat. Pada dasarnya tarian ini dibawakan secara berpasangan antara penari pria dan penari wanita, dengan mengunakan payung

Gerakannya merupakan aspek kehidupan para remaja yang ada didaearah tersebut. Musik pengiring aslinya menggunakan Talempong dan Saluang. Tetapi pada masa kini sudah banyak diiringi dengan instrumen Barat, seperti orkes Melayu. Lagu-lagu yang digunakan untuk mengiringi pada umumnya lagu Babindi-bindi, Singgalang Runtuah, Singgalang renyai, dan lagu Minang Lenggang.

Tari Tabot

Tari Tabot adalah bagian dari upacara Tabot yang setiap bulan Muharam, berlangsung dikota madya Bengkulu. Riwayat Tabot erat berhubungannya dengan peringatan wafatnya cucu Nabi Muhamad SAW

Tari Zapin

Jenis tari ketangkasan dan kelincahan gerak yang indah dan berirama. Tari ini pada mulanya berkembang dikalangan santri ari Riau terutama sebagai pengisi waktu senggang mereka setelah selesai belajar ilmu agama dan melaksanakan pekerjaan sehari-hari.

Kalau ditinjau dari ragam gerak dan komposisinya, dapat diduga tari ini merupakan penyesuaian tari-tari kepahlawanan dari Timur Tengah, dan masuk ke Indonesia bersama dengan awal perkembangan agama Islam. G Keharmonisan tari ini paling nampak jika ditarikan berpasangan, atau oleh beberapa penari yang dijalankan secara serentak dan kompak, demikian cepat, lincah sehingga mendebarkan hati yang melihat. Penyajian tari ini, bisa berupa pasangan maupun kelompok yang disajikan dengan tempo cepat lincah, yang ditarikan pria semua dengan mengandalkan irama dari hentakan kaki dan jentikan jari tangan penari tersebut.erak tari ini terutama ditekankan pada kelincahan rentak kaki dan kelenturan tubuh melakukan gerak berputar, maju mundur dengan cepat.

Tari Penggung Cambai

Penggung artinya pegang, cambai artinya sirih. Tari Penggung Cambai adalah sebuah tari rakyat daerah Lampung yang menggambarkan tata kehidupan masyarakat terutama tata pergaulan muda-mudi yang menjunjung tinggi adat istiadat. Daun sirih adalah merupakan lambang rasa hormat, hingga sirih (sekapur sirih) sering dipakai dalam acara menyambut tamu agung atau dalam jamuan-jamuan kecil lainnya.

Tari Cokek

Tarian ini berasal dari DKI Jakarta yaitu merupakan tari pergaualan. Dimana tarian ini ditarikan berpasangan antara laki-laki dan perempuan dengan iringan musik khas Jakarta yaitu gamelan Gambang Kromong.

Tari Gambyong

Tarian Klasik ini berasal dari Surakarta, Jawa Tengah yang menggambarkan sifat-sifat wanita yang diungkapkan dalam gerak halus, lembut lincah dan terampil. Meskipun begitu sebagai seorang wanita tetap menonjolkan keluwesannya. Nama tari Gambyong disesuaikan dengan nama gending yang mengiringinya. Contoh : Gambyong Gambirsawit, Gambyong Pareanom, dan Gambyong Pangkur.

Tari Bedaya

Bedaya merupakan tari kelompok dengan komposisi 9 (sembilan) orang penari puteri. Komposisi ini mengandung cerita tertentu yang sangat simbolik dan tidak menggunakan dialog. Gerak-geraknya sangat halus dan lembut

Komposisi 9 mempunyai nama sendiri-sendiri yaitu : Batak, Jangga, Dada, Buncit, Apit Ngajeng, Apit Wingking, Endel pojok, Endel Weton Ngajeng, endel Weton Wingking. Fungsi : Sebagai Upacara Adat kraton. Diataranya Penobatan Raja, Tumbuk Yuswa (Hari Ulang Tahun).

Tari Remo

Tarian ini menggambarkan karakter penari puteri (pada umumnya ditarikan oleh pria yang berbusana puteri). Tari ini biasa digunakan untuk menyambut tamu/hadirin yang datang, disambut dengan tarian yang lincah dengan menggunakan permainan selendang (remong).

Bentuk tari ini ditandai dengan gerakan yang lincah dan dinamis, penari juga membawakan tembang yang isinya mengucapkan selamat datang kepada para hadirin. Perkembangan selanjutnya, tarian ini tidak ditarikan perempuan saja, tetapi sudah banyak ditarikan penari pria dengan karakter laki-laki dengan pola gerak gagah. Fungsi tarian ini untuk hiburan, selain itu pada umumnya digunakan sebagai pembukaan pertunjukan teater Ludruk

Tari Saman

Tarian ini mempunyai komposisi khas berasal dari beberapa daerah di Propinsi Aceh seperti Aceh Tengah, Aceh Timur, dan Aceh Barat. Tarian ini dilakukan secara berkelompok, sambil bernyanyi dengan posisi duduk berlutut dan berbanjar/bersaf tanpa menggunakan alat musik pengiring. Bentuk tarian ini banyak memainkan tangan yang ditepuk-tepukan pada berbagai anggota badan yang dihempaskan ke berbagai arah dan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syeh.Tarian ini mempunyai bentuk sajian dominan gerak langkah kaki yang lincah seperti berlari, dan sangat dinamis. Karena kedinamisan geraknya, tarian ini banyak dibawak/ditarikan oleh kaum pria, tetapi perkembangan sekarang tarian ini sudah banyak ditarikan oleh penari wanita maupun campuran antara penari pria dan penari wanita. Tarian ini ditarikan kurang lebih 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi

anda bisa mendownload pada link dibawah ini lengkap beserta gambar nya

http://www.ziddu.com/download/2611724/Macam-macamTari.doc.html

2 komentar:

POSTING TERBARU