Pertumbuhan Ekonomi Suatu Bangsa
1) Karl Bucher
Menurut Karl Bucher pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan.
a) Masa rumah tangga tertutup
Pada masa ini kehidupan masih sangat sederhana. Masyarakat berproduksi untuk kepentingan dirinya sendiri. Masyarakat hidup secara individual.
b) Rumah tangga
Pada tingkatan rumah tangga
c) Rumah tangga bangsa
Produksi yang dihasilkan masyarakat sudah dipergunakan dalam pertukaran secara nasional. Lalu lintas perdagangan semakin maju dan hubungan antara produsen dengan konsumen berjalan secara langsung.
d) Rumah tangga dunia
Pada masa ini pertukaran telah terjadi. Dengan adanya pertukaran internasional, memungkinkan terjadinya spesialisasi produksi. Negara hanya akan memproduksi barang yang sesuai dengan kondisi negaranya saja dan kebutuhan terhadap barang lain dapat dipenuhi dengan perdagangan antarnegara. Pada masa ini pulalah timbul hubungan antar Negara dan perdagangan internasional.
2) Bruno Hildebrand (1812 – 1878)
Bruno Hildebrand membagi pertumbuhan ekonomi menjadi tiga tahap.
a) Pertukaran Natura
Pada masa ini kehidupan masyarakat masih sederhana dan belum mengenal mata uang. Untuk memenuhi kebutuhan, mereka mengadakan pertukaran yang dilakukan secara natura atau barang dengan barang (barter). pertukaran ini tentu saja banyak mengalami kesulitan atau hambatan antara lain :
(1) Sukar mencari orang yang memiliki barang yang diinginkan dan juga menginginkan barang yang dimiliki orang lain,
(2) Dasar penentuan nilai tukar sangat subyektif, dan
(3) Wilayah atau daerahnya sangat terbatas.
b) Pertukaran Uang
Pada masa ini kehidupan masyarakat sudah mulai berkembang dan untuk pertukaran telah dikenal adanya mata uang sehingga pertukaran lebih lancer dan lebih luas. Pertukaran tidak hanya terbatas pada satu Negara saja. Akan tetapi telah meluas dan mencakup antar Negara yang disebut perdagangan internasional.
c) Pertukaran Kredit
Masa pertukaran ini lebih maju karena dengan adanya pertukaran secara kredit dapat mempercepat dan memperlancar arus barang. Tentu saja system pertukaran ini banyak mengandung resiko khususnya bagi produsen, yaitu resiko tidak terbayarnya kredit.
Teori Klasik dan Neoklasik
1) Teori Klasik
a) Adam Smith
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertumbuhan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dengan adanya pertambahan hasil. Kaitan antara pertumbuhan ekonomi dengan pertambahan hasil dilihat dari tiga factor, yaitu :
(1) Adanya persediaan sumber daya alam
(2) Adanya jumlah penduduk, dan
(3) Persediaan barang modal
Teori Adam Smith dapat dilihat dari bukunya yang berjudul An inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
b) David Ricardo
David Ricardo mengemukakan bahwa alam semesta sangat terbatas dan pertumbuhan penduduk semakin pesat. Pada akhirnya tingkat perkembangan perekonomian statis atau bahkan rendah sehingga hanya mampu untuk keperluan hidup saja. David Ricado juga membedakan adanya kualitas kerja yang diakibatkan adanya tingkatan tenaga kerja. Teori klasik ini lebih menekankan pada teori harga, yaitu bahwa harga terbentuk karena adanya pertemuan antara penawaran dan permintaan. Pendapat David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.
2) Teori Neo Klasik
Teori neoklasik dikemukakan oleh dua tokoh, yaitu Robert Solow dan Harrord Domar.
a) Robert Solow
Robert Solow berpendapat pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern, dan hasil atau output. Pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar