LETAK SUNGSANG
Pengertian letak Sungsang
· Letak sungsang dimana janin yang memanjang (membujur) dalam rahim kepala di fundus (Mochtar, 1998, 1998 : 350)
· Letak sungsang pada persalinan justru kepala yang merupakan bagian terbesar bayi akan lahir terakhir (Manuaba, 1998 : 360)
Etiologi (Manuaba, 1998 : 361)
1. Sudut ibu
a. Keadaan rahim
- Rahim arkuatus
- Septum pada rahim
- Uterus dupleks
- Mioma bersama kehamilan.
b. Keadaan plasenta
- Plasenta letak rendah
- Plasenta previa
c. Keadaan jalan lahir
- Kesempitan panggul
- Deformitas tulang panggul
- Terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala.
2. Sudut janin
- Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat
- Hidrosefalus atau anensefalus
- Kehamilan kembar
- Hidramnion atau oligohidramnion
- Prematuritas
Klasifikasi (Mochtar, 1998 : 350)
1. Letak bokong (Frank Breech)
Letak bokong dengan dua tungkai terangkat ke atas.
2. Letak sungsang sempurna (complete Breech)
Letak bokong dimana kedua kaki ada disamping bokong.
3. Letak sungsang tidak sempurna (incomplete Breech)
Adalah letak sungsang dimana selain bokong bagian yang terendah juga kaki/ lutut terdiri dari :
- Kedua kaki : letak kaki sempurna
- Satu kaki : letak kaki tidak sempurna
- Kedua lutut : letak lutut sempurna
- Satu lutut : letak lutut tidak sempurna
Patofisiologis (Mochtar, 1998 : 365)
1. Bagi Ibu
Kemungkinan robekan pada perineum lebih besar, juga karena dilakukan tindakan, selain itu ketuban lebih cepat pecah dan partus lebih lama, jadi mudah terkena infeksi.
2. Bagi anak
Prognosa tidak begitu baik, karena adanya peredaran darah placenta setelah bokong lahir dan juga setelah perut lahir, tali pusat terjepit antara kepala dan panggul, anak bisa menderita asfiksia. Oleh karena itu setelah pusat leher, maka janin harus dilahirkan dalam waktu 8 menit.
Diagnosis (Mochtar, 1998 : 352)
1. Palpasi
Kepala teraba di fundus, bagian bawah bokong dan punggung kiri/ kanan.
2. Auskultasi
DJJ paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi dan pusat.
3. Pemeriksaan dalam
Dapat diraba os sakrum, tuber ischii dan anus, kadang-kadang kaki (pada letak kaki)
4. Pemeriksaan foto rontgen : Bayangan kepala pada fundus.
Penanganan (Manuaba, 1998 : 362)
1. Saat kehamilan melakukan versi luar
2. Persalinan diselesaikan dengan
A. Pertolongan persalinan pervaginam
1) Pertolongan fisiologis secara Brach
2) Ekstraksi parsial
a. Secara klasik
b. Secara muler
c. Secara lovset
3) Persalinan kepala
a. Secara mauriceau
b. Mempergunakan ekstraksi forsep
4) Ekstraksi bokong totalis
a. Ekstraksi bokong
b. Ekstraksi kaki
B. Pertolongan persalinan dengan seksio sesarea.
Konsep Penatalaksanaan letak sungsang
1. Saat kehamilan
Diusahakan melakukan versi luar ke arah letak kepala versi luar (eksterna versi) dilakukan pada kasus letak lintang yang dapat menuju letak kepala atau letak bokong.
2. Pertolongan persalinan sungsang pervaginam
Pertolongan persalinan letak sungsang pervaginam yang tidak sempat atau tidak berhasil dilakukan versi luar adalah :
a. Persalinan menurut metode Brach :
Pertolongan Brach berhasil bila berlangsung dalam satu kali, satu kali harus dapat mengejan, sedangkan penolong melakukan hyperlordosis. Teknik melakukan hyperlordosis adalah sebagai berikut :
- Saat bokong tampak disuntikkan oksitosin 5 unit
- Setelah bokong lahir, bokong dipegang secara brach (kedua ibu jari pada kedua paha bayi, dan keempat jari memegang bokong bayi)
- Dilakukan hiperlordosis dengan melengkung bokong ke arah perut ibu.
- Seorang pembantu melakukan kriteller pada fundus uteri saat his dan meneran.
- Lahir berturut-turut dagu, mulut, hidung, telinga, muka dan kepala bayi.
- Dilakukan hiperlordosis dengan melengkungkan bokong ke arah perut ibu untuk pemotongan tali pusat dan selanjutnya dirawat sebagaimana mestinya.
b. Ekstraksi bokong parsial
Persalinan dengan ekstraksi bokong parsial dimaksudkan bahwa :
- Persalinan bokong sampai umbilicus berlangsung dengan kekuatan sendiri
- Terjadi kemacetan persalinan badan dan kepala
- Dilakukan persalinan bantuan dengan jalan : secara klasik, muler dan lofset.
3. Pertolongan ekstraksi bokong secara klasik
Teknik ekstraksi bokong parsial secara klasik dilakukan sebagai berikut :
· Tangan memegang bokong dengan telunjuk pada spina ischiadika anterior superior.
· Tarik curam ke bawah sampai ujung scapula tampak
· Badan anak dipegang sehingga perut anak didekatkan ke perut ibu, dengan demikian kedudukan bahu belakang menjadi lebih rendah.
· Tangan lainnya (analog) menelusuri bahu belakang sampai mencapai persendian siku.
· Tangan belakang dilahirkan dengan mendorong persendian menelusuri badan bayi.
· Selanjutnya badan anak dipegang sedemikian rupa, sehingga punggung anak mendekati panggul ibu.
· Tangan lainnya menelusuri bahu depan, menuju persendian siku selanjutnya dengan lengan atas dilahirkan dengan dorongan persendian siku.
Persalinan Placsenta
Persalinan plasenta tergantung dari apakah persalinan sungsang memakai narkosa atau tidak.
1. Pada kasus tanpa narkosa dapat dilakukan :
- Menunggu tanda pelepasan plasenta
- Melakukan test plasenta lepas dengan metode kustner, klein, strasman
- Dengan indikasi perdarhaan, plasenta dilahirkan secara manual
- Setelah plasenta lahir diberikan uterotonika : metergin, oksitosin, sintosinon, piton
- Pada kasus persalinan dengan narkosa
- Dilakukan plasenta manual
- Untuk mengatasi perdarahan diberikan uterotonika
Setelah persalinan plasenta diperlukan obserasi 2 jam PP untuk melihat kemungkinan komplikasi dini.
Komplikasi pertolongan persalinan letak sungsang
Pertolongan persalinan letak sungsang secara fisiologis dilakukan menurut metode brach. Kegagalan pertolongan secara branch diikuti oleh persalinan dengan ekstraksi bokong parsial (dengan ekstraksi bokong total yang dapat menimbulkan komplikasi).
Komplikasi persalinan letak sungsang dapat dibagi sebagai berikut :
1. Komplikasi pada ibu : perdarahan, robekan jalan lahir dan infeksi.
2. Komplikasi pada bayi :
Trias komplikasi pada bayi : asfiksia, trauma persalinan, infeksi
a. Asfiksia pada bayi dapat disebabkan oleh :
· Kemacetan persalinan kepala : aspirasi air ketuban, lendir
· Perdarahan atau oedema jaringan otak
· Kerusakan medula oblongata
· Kerusakan persendian tulang leher
· Kematian bayi karena asfiksia berat.
b. Trauma persalinan
· Dislokasi fraktur persendian tulang ekstremitas
· Kerusakan alat vital : lien, hati, paru-paru, jantung
· Dislokasi fraktur persendian tulang leher : fraktur tulang dasar, kepala, fraktur tulang kepala, kerusakan pada mata, hidung atau telinga, kerusakan pada jaringan otak.
c. Infeksi dapat terjadi karena
· Persalinan berlangsung lama
· Ketuban pecah pada pembukaan kecil
· Manipulasi dengan pemeriksaan dalam.
Sikap dalam Menghadapi Letak Sungsang
Bidan dalam menghadapi kehamilan dan persalinan sungsang sebaiknya :
1. Melakukan rujukan ke puskesmas, dokter keluarga atau dokter ahli untuk mendapat petunjuk kepastian posisi bayi dalam rahim.
2. Bila ada kesempatan melakukan rujukan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan persalinan yang optimal.
3. Bila terpaksa melakukan pertolongan persalinan letak sungsang sebaiknya bersama dokter puskesmas.
4. Kepada ibu perlu diberikan KIE dan motivasi serta melakukan perjanjian tertulis dalam bentuk inform consent.
(Manuaba, 1998. hal : 360-377)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar