Pengertian Kriptografi
Kriptografi telah dikenal dan dipakai cukup lama sejak kurang lebih tahun 1900 sebelum masehi pada prasasti-prasasti kuburan. Kriptografi sendiri berasal dari kata “Crypto” yanng berarti rahasia dan “graphy” yang berarti tulisan. Jadi, dapat dikatakan kriptografi adalah tulisan yang tersembunyi. Dengan adanya tulisan yang tersembunyi ini, orang orang yang tidak mengetahui bagaimana tulisan tersebut disembunyikan tidak akan mengetahui bagaimana cara membaca maupun menerjemahkan tulisan tersebut. William Stallings mendefinisikan kriptografi sebagai “the art and science of keeping messages
secure”.
Kriptografi menjadi dasar bagi keamanan komputer dan jaringan karena yang menjadi pokok dari fungsi komputer dan jaringan adalah data ataupun informasi. Komputer dan jaringannya menjadi sarana bagi distribusi data dan informasi, maka data dan informasi tersebut harus diamankan agar hanya orang-orang yang berhak mengaksesnya yang dapat mengetahui maupun menggunakan data tersebut. Salah satu cara yang paling banyak digunakan dalam mengamankan data adalah dengan kriptografi.
Data-data tersebut diamankan dengan sedemikian rupa oleh pengirim sehingga orang lalin tidak dapat mengenali data tersebut. Hal ini lebih dikenal dengan nama proses enkripsi. Data atau pesan yang asli sering disebut sebagai plaintext dan data yang telah dienkripsi disebut sebagai chipertext ata menurut terminologi yang lebih tepat enchiper.
Data yang telah dienkripsi disebut chipertext karena data asli (plaintext) telah mengalami proses di dalam sebuah algoritma kriptografi atau lebih dikenal dengan nama chiper.
Kebalikannya, proses merubah pesan yang telah dienkripsi (chipertext) menjadi pesan asli (plaintext) disebut sebagai proses dekripsi atau dechiper.
Perkembangan kriptografi memang sangat pesat.
Hal ini dikarenakan pula semakin banyak orang-orang ahli yang mampu memecahkan kode-kode chipertext ke dalam plaintext. Orang-orang ahli semacam ini sering disebut sebagai cryptoanalysis. Ketika suatu algoritma kripografi sudah dapat dipecahkan, maka diperlukan algoritma-algoritma baru yang lebih handal agar keamanan data tetap terjaga.
Hal ini menyebabkan kriptografi tak akan pernah berhenti berkembang. Algoritma-algoritma kriptografi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : simetrik dan asimetrik. Algoritma simetrik (model enkripsi konvensional) adalah algoritma yang menggunakan satu kunci untuk proses enkripsi dan dekripsi data.
Sedangkan algoritma asimetrik (model enkripsi kunci publik) menggunakan kunci yang berbeda dalam proses enkripsi dan dekripsi pesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar