Agama Islam di Daerah Pedalaman
Bahwa sikap para pedagang Islam yang bermukim di daerah pedalaman berbeda dari yang tinggal di daerah lebih maju. Pada akhir zaman Majapahit Jawa tengah bagian Selatan merupakan tanah pedalaman. Kerajaan lama dari zaman pembangunan. Candi Borobudur dan beberapa abad sebelumnya sudah lamah dilupakan atau sudah kabur. Tanahnya sebagian besar diliputi hutan rimba barang siapa ingin bermukim di suatu tempat, harus membabad hutan terlebih dulu.
Diceritakan oleh babad masa pertama dari masa pembangunan dinasti Mataram di Jawa Tengah bagian: Selatan pada akhir abad ke 16 dan awal abad ke 17 hebat tentang Jawa Tengah bagian selatan mulai ditulis di Kartasuro pada awal abad ke 18. Kata pendiri. kerajaan Mataram di Jawa Tengah bagian Selatan menyadari empat atau
Menurut Dr. Stuterheim nama. Ki Gede Sesela bagi orang Jawa salah seorang leluhur raja dinasti Mataram mengingatkan pada dinasti Syailendra yang memerintah Jawa Tengah sebelum tahun 1000.
Pada awal zaman timbulnya agama Islam dan didirikannya kerajaan Islam Mataram di Jawa Tengah bagian Selatan daerah ini tidak maju dan sebagian tanahnya belum digarap atau berupa hutan rimba, oleh karena itu keadaan berbeda sekali dengan daerah yang sudah maju seperti pesisir Timur taut Jawa Timur dan ujung Timur.
Seseorang penyebar agama islam yang bekerja di daerah pedalaman setelah memperoleh.tempat berpijak yang kuat tentu membuat guncangan yang cukup keras di dalam masyarakat lama yang masih berorientasi pada Majapahit yang dihormati dan terletak jauh, dari ia bekerja di daerah yang lebih maju. Disana orang sudah lama mengenal saudagar yang beragama islam kecuali masih ada perbedaan watak antara penduduk pribumi Jawa Tengah bagian Selatan dan Tanah ke Jawa bagian Barat.
Tidak diragukan, penyatuan Jawa Tengah bagian Selatan dalam abad ke 16 kerajaan-kerajaan kecil banyak jumlahnya oleh kraton pajang dan Mataram Islam telah menimbulkan keguncangan besar, Sepanjang menyangkut timbulnya dinasti Mataram, buku-buku babad menganggap Sunan Kalijogo banyak berperan. Dan eksistensinya keluarga Pangeran Kadilangi bahwa didalam tokoh lagendaris dan mistis yang bernama Sunan Kalijogo juga menjadi `Rasul” nya Jawa Tengah bagian Selatan terdapat suatu kepribadian yang benar-benar historis ayahnya seorang abdidalem kerajaan Majapahit mempunyai politik sendiri atau mengejar suatu tujuan pribadi, dan untuk mencapai tujuan ini, telah pergi ke Jawa Tengah bagian Selatan yang pada zaman itu masih sangat terbelakang dan telah membantu dinasti mataram, juga melakukan serangan terhadap para pengusaha lainnya, bahkan para penguasa di daerah pesisir waktu itu sudah menjadi orang islam yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar