MIOMA UTERI
Definisi
Mioma uteri adalah neooplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat sehngga dalam kepustakaan disebut juga leiomioma fibrimioma atau farid.
(Kapita Selekta Kedoktera, jilid 3)
Etiologi
a. Umur
Perdarahan diantara wanita haid pada seorang wanita berusia 44 tahun lebih berbahaya dari pada gadis berumur 22 tahun, kemungkinan penyakit jauh lebih tinggi selain itu pada tahun ini ada peningkatan pertumbuhan fibrosit rahim.
b. Hormonal
Mioma uteri berasal dari sel otot yang normal dari otot imatur yang dalam mioma uteri / dari sel embrional pada dinding pembuluh darah uterus. Benih ini tumbuh sangat lambat tetapi progresif (bertahan) dibawah pengaruh estrogen.
Tumor ini sensitif terhadap estrogen karena pertumbuhannya didalam otot rahim tergantung dari siklus indung telur.
c. Keturunan
Pada wanita yang ibunya menderita tumor, maka keturunannya mempunyai penyakit yang sama
d. Paritas
Lebih sering terjadi pada perempuan nulipara / yang hanya beranak satu
(obstetri fisiologi,1983)
Jenis-jenis Mioma Uteri
e. Mioma Submukosa
Tumbiuhnya dapat dibawah endomentrium dimana sering menyebabkan perdarahan yang banyak sehingga memerlukan histerektomi walaupun kecil.
f. Mioma interestinal atau intramual
Terletak pada miometrium juka membesar / multiple dapat menyebabkan pembesaran uterus dan berbenjol-benjol
g. Mioma sub serosa
Letaknya dibawah tunika serosa dan menyebabkan perdarahan intra abdomen
(sinopsis obstetri,1998)
Gejala Klinik Mioma Uteri
h. Perdarahan tidak normal
- Hypermenorea perdarahan banyak saat menstruasi koma,
- Meluasnya permukaan endometrium dalam proses menstruasi
- Gangguan kontraksi otot
- Perdarahan berkepanjangan
Akibat perdarahan penderita dapat mengeluh anemis karena kekurangan darah, pusing, cepat lelah dan mudah terjadi infeksi
i. Penekanan rahim yang membesar
- Terasa berat diabdomen bagian bawah
- Sukar miksi
- Terasa nyeri karena tertekan urat syaraf
j. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan
Kehamilan disertai mioma uteri menimbulkan proses saling mempengaruhi
- Kehamilan dapat mengalami keguguran
- Persalian premature
- Gangguan saat proses persalinan
- Tertutupnya saluran indung telur menimbulkan infertilitas
- Kala ketiga terjadi gangguan pelepasan plasenta dan perdarahan
Histopoganeses
Meioma memiliki reseptor estrogen yang lebih banyak dibanding miometrum normal. Menurut letaknya mioma terdiri dari mioma sub mukosa, intra mural dan sub serosum, mioma uteri lebih sering ditemukan pada hulipara. Faktor keturunan juga berperan mioma uteri terdrii dari otot polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti konde diliputi pseudokapsul perubahan sekunder pada mioma uteri sebagian besar bersifat degeneratif karena kekurangannya aliran darah ke mioma uteri. Perubahan sekunder meliputi :
Atrofi, degenerasi hidin, degenerasi kristik, degenerasi membantu, degenerasi merah dan degenerasi lemak
Komplikasi
- Torsi yang menimbulkan nekrosis, sindrom abdomen akut
- Degenerasi ganas
Diagnosis
Penderita datang dengan keluhan ada di perut bagian bawah, rasa berat, perdarahan abnormal, retensio urin, dll, pada pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan gimanual didapatkan tumor pada uterus yang sering teraba berbenjol atau bertangkai. Dengan sonde didapatkan kavum uteri lebih luas
Diagnosa banding
Kehamilan, inversio uteri, adenomiosis, konokarsinoma, karsinoma korpus uteri, kista ovarium, sarcoma uteri.
Penatalaksanaan
- Pemberian GnRH agonis selama 2 minggu
- Pada mioma kecil dan tidak menimbulkan keluhan, tidak diberikan terapi hanya observasi tiap 3-6 bulan untuk menilai pembesarnnya mioma akan lisut setelah menopouse
- Radioterapi
- Miomektomi dengan atau tanpa histerektomi bila besar uterus melebihi seperti kehamilan 12-14 minggu
- Estrogen untuk pasien setelah menopouse dan observasi setiap 6 bulan
Prognosis
Rejurensi setelah miomektomi terdapat pada 15-40 % penderita dan 2/3 nya memerlukan pembedahan lgi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar