Mungkin Ini Yang Bisa Saya Bagi Kepada Anda
Jika Kurang Berkenan Dengan Artikel Yang Saya Posting, Saya Menghaturkan Maaf, Bila Anda Puas Dan Senang Dengan Artikel Saya Sudah Selayaknya Anda Bisa Berbagi Kepada Anak Yatim Piatu Atau Tetangga Anda Yang Kurang Mampu. Saya yakin dengan berbagi, masalah atau hal yang kita kerjakan akan cepat selesai.

Senin, 27 Juli 2009

SEJARAH MUSEUM MPU TANTULAR


SEJARAH MUSEUM MPU TANTULAR


Salah satu museum yang cukup legendaries di Surabaya sebenarnya adalah Museum Mpu Tantular milik propinsi Jawa Timur. Namun karena lokasinya yang semula berada di sudut Jl. Mayangkara-Darmo (depan kebun binatang Surabaya) direlokasi ke Sidoarjo, citra Museum Mpu Tantular seakan juga pindah kekota Delta dengan keunggulan dan keterbatasannya. Sejak 14 Mei 2004 Museum Mpu Tantular resmi pindah ke Sidoarjo.
Museum Mpu Tantular ternyata memiliki sejara tersendiri yang cukup panjang. Museum Mpu Tantular merupakan kelanjutan dari stedelijk Historich Museum Surabaya yang didirikan oleh Von Faber, seorang kolektor berkebangsaan Jerman yang sudah menjadi warga Surabaya. Usaha Von Faber untuk mendirikan museum ini sebenarnya sudah dirintis sejak tahun 1922, tetapi baru tahun 1933 bisa terwujud. Sedangkan pembukaan secara resmi dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 1933.
Museum ini pada mulanya terletak di Raadhius Ketabang, kemudian pindah ke Jl. Tegal Sari. Lalu pindah ke Jl. Pemuda 3 Surabaya (sekarang SMU Trimurti) dan berikutnya pindah lagi ke Jl. Taman Mayangkara 6 Surabaya. Selanjutnya pada tanggal 14 Mei 2004 baru menempati lokasi tetap di Jl. Rata Buduran (sebelah barat jembatan Buduran) Sidoarjo.
Seiring perjalanan waktu, nama museum ini juga mengalami perubahan beberapa kali. Kali pertama nama Stedelijk Historich museum Surabaya pada tahun 1972 diubah menjadi Museum Jawa Timur dan baru pada 1 November 1974 diresmikan dengan nama Museum Negeri Propinsi Jawa Timur “Mpu Tantular” nama Mpu Tantular diberikan sebagai wujud penghormatan Negara atas mengabadikan pujangga besar Majapahit, pengarang kitab Arjunawiwaha dan Sutasoma yang didalamnya terkandung falsafah Bhinneka Tunggal Ika yang dijadikan sebagai semboyan bangsa kita Indonesia.
Museum Mpu Tantular sebagai tempat belajar memiliki orientasi mengomunikasikan koleksi dan kegiatannya kepada masyarakat lewat koleksi dan kegiatannya kepada masyarakat lewat koleksi-koleksinya. Pada tahun anggaran 2005 koleksi museum Mpu Tantular berjumlah sekitar 15.000 buah yang digolongkan menjadi 10 jenis yaitu koleksi Geologio, Biologi, Etnografi, Arkeologi, Histori, Numismatik, heraldic, filologi, keramik, seni rupa dan teknologi.
Karena keterbatasan ruang pameran maka baru sebagian kecil saja koleksi musem yang bisa dipamerkan, yang lainnya masih disimpan di storage.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTING TERBARU