Perubahan Fisiologi Pada Saat Hamil
1. Rahim / Uterus
Rahim yang semula besarnya sejempol / beratnya 30 gr akan mengalami hypertropi dan hiperplasia sehingga menjadi 100 gr saat mengalami kehamilan dan hipertropi menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.
(Rustam 2003 : 35)
2. Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendir membiru (tanda chadwick), kekenyalan / elastisitas vagina bertambah artinya daya renggang bertambah sebagai persiapan persalinan.
(Sastrowinata 1983 : 143)
3. Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umum 16 minggu.
(Manuaba 1998 : 108)
4. Payudara
Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang dan berat dapat teraba moduli-moduli akibat hypertropi kelenjar alveoli layangan vena-vena lebih membiru, hyperpigmentasi pada puting susu dan alveola payudara. Kalau diperas air susu jolung (colustum) berwarna kuning.
(Mochtar 1998 : 140)
5. Sirkulasi Darah
- Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah > besar dan pertumbuhan sel daerah sehingga terjadi pengenceran darah yang disebut “Hemodilusi” dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu.
- Protein darah
Jumlah protein, albumin dan hemaglobin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan.
- Hitung dan hematoksit cenderung meningkat untuk memenuhi kebutuhan transpor 02 yang sangat diperlukan selama kehamilan.
(Rustam 1998 : 37)
6. Sistem Pernafasan
Pada kehamilan juga terjadi perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2. disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada usia kehamilan 32 minggu. Sebagai kompekstasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan o2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya.
7. Saluran Pencernaan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan :
- Pengeluaran air liur berlebihan (Hipersalivasi)
- Daerah lambung terasa panas
- Terjadi mual dan pusing terutama pagi hari (Morning sicks)
- Progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.
8. Traktus Urinarius
Karena pengaruh desakan, hamil tua dan turunnya kepala bayi maka terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing, desakan tersebut menyebabkan metabolisme air senipun akan bertambah.
9. Kulit
Hyperpigmentasi ini terjadi dengan adanya striae gravidarum lividoe. Atau albican, areola mamae, papila mamae, linca nigra dan pada muka eloasma gravidarum.
10. Metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian asi.
(Ida Gde 1998 : 110)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar