1. Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa dibawanya Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta oleh para pemuda ke Rengasdengklok dengan tujuan untuk mengamankan keduanya dari pengaruh Jepang. Latar belakang peristiwa ini adalah perbedaan kelompok tua dan kelompok muda tentang cara pelaksanaan proklamasi kemerdekaan. Peristiwa Rengasdengklok terjadi pada tanggal 16 Agustus. Setelah Ahmad Subarjo menengahi pada malam itu juga para tokoh dari dua kelompok pejuang tersebut kembelai ke
2. Pernyataan Proklamasi Kemerdekaan
Perumusan teks proklamasi hingga pukul 03.00. menurut rencana Ir. Soekarno, pembacaan teks proklamasi akan dilaksanakan di lapangan Ikada. Namun kemudian dialihkan di tempat kediaman Ir. Soekarno JL. Pegangsaan Timur No. 56
Upacara proklamasi dihadiri oleh sejumlah tokoh bangsa
- Pemberian sambutan oleh dua anggota panitia
- Pemberian sambutan oleh Drs. Moh. Hatta
- Pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno
- Pengibaran bendera merah putih oleh Latih Hendraningrat dan Suhud.
Pada pukul 09.55 Drs. Moh. Hatta tiba, dan langsung masuk rumah untuk menemui Ir. Soekarno. Kedua pemimpin itu kemudian keluar menuju ruang depan. Setelah mengantarkan pidato singkat, maka tepat pukul 10.00 WIB Ir. Sukarno membacakan teks proklamasi dengan didampingi Drs. Moh. Hatta.
Setelah pembacaan naskah proklamasi, acara dilanjutkan dengan pengibaran Sang Merah Putih. Pada saat pengibaran berkumandanglah lagu Indonesia Raya karua WR. Supratman untuk mengiringinya.
3. Pengesahan UUD dan Pengangkatan Presiden dan Wakil Presiden
a) Mengesahkan UUD
UUD yang disahkan merupakan hasil siding BPUPKI tanggal 10 – 16 Juli 1945, yang masih berupa rencana UUD. Rencana UUD tersebut dibahas dalam siding PPKI tanggal 18 Agustus 1945. dalam pembahasan diadakan beberapa perubahan atas usul Bung Hatta, yaitu mengenai sila pertama Pancasila dan Bab III Pasal 6.
Sila pertama pancasila menyatakan bahwa “berdasarkan kepada Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi “Presiden ialah orang Indonesia asli”.
b) Memilih Presiden dan Wakil Presiden
Sewaktu sidang PPKI membahas rencana UUD Bab III Otto Iskandarnita mengusulkan agar siding pemilihan Presiden dan wakil Presiden dilakukan secara aklamasi. Ia mengajukan calon Ir. Soekarno menjadi presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden. Semua anggota menerima secara aklamasi, sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar